Sabtu, 04 Desember 2010


Persahabatan Yang Penuh Dengan Keindahan



Waktu itu diriku berumur 12 tahun dan menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan disaat itu aku hanya sendri tanpa ada teman yang slalu menemani . pada suatu hari aku bertemu dengan seseorang yang bernama “indra “ ternyata dia juga satu sekolah dengan aku tetapi berlainan kelas.
Setelah perkenalan itu aku berteman dengan indra . munkin aku merasa inilah enaknya punya teman.
Hari-hariku semakin lebih indah setelah melihat bahwa ternyata temanku indra pindah rumah didaerah rumahku. Kemudian aku dan dia semakin dekat layaknya saudara.
Tiap Hari Kami selalu bersama dimulai dari pergi sekolah, pulang sekolah,maen PS,dan main bola bersama walaupun hanya berdua saja Tetapi kami tetap bersama. Bahkan sampai suatu hari orang tua ku dan orang tuanya indra juga berteman baik sampai seperti keluarga sendiri.
Disiang itu aku bemain bola ditaman bersama indra kemudian aku melihat tetangga aku yang bernama agus sedang berkelahi dengan ismail aku dan indra langsung melerai dan menghentikan perkelahian itu. Setelah itu aku berjalan pulang bersama indra dan agus. Kemudian kami berbicara panjang lebar tentang masalah itu ternyata ia berkelahi karena kesal dengan ismail yang selalu meledek dia. Tidak terasa akhirnya kami sampai dirumah kami masing-masing. Diwaktu aku pulang kerumah aku disuruh ibuku untuk membeli makanan diwarung tidak sengaja aku mendengar agus yang sedang dimarahin oleh orang tuanya karena masalah perkalihan siang tadi.
Hari berikutnya waktu aku bermain bola ditaman bersama indra tiba-tiba agus datang dan bermain bola bersama kami. Hati kami berdua sangat gembira karena ada yang mau berteman lagi sama kami. Kemudian aku, indra dan agus bermain bola bersama dan itu sangat mengasikan bagi kami.
Dan akhirnya tiap hari kami jalani bersama dimulai dari hal-hal yang biasa aku lakukan bersama indra yang sekarang ku lakukan bertiga bersama agus.

........................................ Dua tahun telah berlalu ......................................

Pada waktu itu diriku sudah menginjak kelas 3 SMP sementara temanku agus menginjak kelas 3 SMA dan waktu kami bermain sudah mulai berkurang karena pelajaran-pelajaran tambahan untuk menghadapi ujian nanti.
Kami mulai bingung untuk mengatur waktu bermain kami yang hampir tiap hari kami tak bisa bermain bersama lagi. Kemudian kami menetapkan untuk bermain malam tetapi aku menolak dengan keras dan aku berkata “aku bisa saja main malam, hanya saja aku tidak boleh keluar sama orang tua aku” kemudian kami berfikir lagi dan akhirnya mendapatkan jalan keluar “ dan akhirnya kami menetapkan untuk bermain tiap hari minggu saja.
Pada waktu itu hari minggu kami hendak bermain bola ditaman. Setelah kami keluar rumah kami melihat tetangga baru kami yang baru pindah rumah kemudian kami bersepak untuk membantu tetangga baru kami itu untuk memindahklan barang-barangnya. Diwaktu kami mememindahkan barang, kami mendapatkan teman baru yang bernama “Robby” dan kami berteman dengan dia. Dan akhirnya kami bermain bola bersama ditaman. Tenyata robby sangat pandai bermain bola.

....................................... 3 bulan telah berlalu ...................................

Setelah kami berteman dengan roby. Tiap hari minggu aku, indra, agus dan robby selalu bermain dirumanya sii roby dimulai dari bermain PS meskipun aku tak bisa bermain PS, pergi ketempat yang asyik dan menyenangkan dan yang paling penting kami bermain bersama.
Dan akhirnya kami berteman baik seperti saudara kandung bahkan orang tua kami juga berteman baik sampai seperti keluarga besar.
Pada waktu itu malam tahun baru...! keluarga aku, keluarga indra, keluarga agus, dan keluarga robby berkumpul dan mengadakan acara bakar-bakaran dimalam tahun baru. Yang suasanya indah dan penuh dengan kekeluargaan. hingga kami tak bisa melupakan malam itu.
Pada awal pertengahan tahun tepatnya bulan juni. Kami mendapatkan musibah “ayah handa agus meniggal dunia” Kami sangat sedih bahkan agus sampai tak bisa menahan tangis air matanya. Dan kemudian kami mencoba tuk menghibur dan menenangkan agus yang tengah bersedih karena ditinggalkan ayahnya.
Raut matanya dan tetesan air matanya membuat aku tak kuasa menahan tangisnya. Tetapi hati kecilku berkata “aku tidak boleh menangis didepanya, yang ada aku hanya bisa membuat dia tambah bersedih”. Dan esok harinya aku, indra, dan robby pergi mengajak agus kesuatu tempat yang sangat indah yaitu dipantai. Dan aku menyuruh agus” untuk mengukir nama ayahnya dipasir pantai itu” dan kemudian agus menjawab “untuk apa aku menulis namanya? toh pasti nanti bakal hilang terhapus ombak...! kemudian aku menjawab “ kamu boleh beranggapan bahwa ayah kamu telah tiada, tetapi ingat bahwa dihatimu masih tertulis dan tersimpan nama ayahmu dan kenangan bersamanya ”.
Sebulan telah berlalu.....! setelah kejadian itu perekonomian keluarga agus mulai serba kekurangan dan akhirnya agus memutuskan untuk berhenti melanjutkan sekolahnya. Tetapi aku melarangnya dan berkata “jangan agus... kamu harus melanjutkan sekolah itu. Dan kemudian aku, indra, agus, dan robby sepakat untuk berjualan koran setiap pagi hari. Dan hasil dari jual koran itu untuk keperluan sekolahnya agus.
Tidak terasa setelah tiap hari kami berjualan koran akhirnya agus sudah menyelesaikan sekolahnya sementara aku dan indra minginjak Sekolah Menengah Atas (SMA) dan robby menginjak kelas 6 SD. Dan setelah itu juga agus bekerja disuatu perusahaan motor yang terkenal.
Semenjak agus bekerja kami tdak bisa bermain bersama lagi bahkan diwaktu minggu yang telah kami sepakati untuk bermain ternyata agus tak bisa bermain bersama lagi karena urusan pekerjaanya. Akhirnya kami bemain bertiga tanpa seorang agus. Dan meskipun kami bermai tanpa agus kami tetap menikmati itu.
Waktu begitu cepat.
Dan pada suatu hari dimana aku berpisah dengan indra dan keluarganya. Aku tak tau mengapa tiba-tiba keluarga indra pindah rumah dan indra hanya berkata “biarpun jauh kita tetap berteman kan? “ dan aku hanya bisa menjawab dengan mengaggukan kepala saja.
Kini teman yang kuu punya hanyalah robby. Rasanya bosan, sepi, tanpa ada canda dan tawa dari mereka berdua.
Dan tibalah aku berpisah juga bersama robby. Pada waktu itu orang tuanya robby tertimpa musibah ayah dan ibunya resmi berpisah. Dan hari itu juga aku berpisah bersamanya......................................

..................................Mungkin ini yang terbaik buat kita semua...........................................
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar